– Rona Anggreani sang Lady Rocker –
Tahun 2014 merupakan tahun yang buruk bagi seorang Rona Anggreani. Rona, yang notabene salah seorang dewi JKT48, bagai terbuang dari kahyangan di tahun itu. Ia terhempas dari kahyangan, kehilangan kedua sayapnya, dan jatuh terjerembap ke permukaan bumi dengan begitu kerasnya.
Ia berulang kali menatap kembali ke langit dan ingin kembali ke kahyangan, akan tetapi Ia telah kehilangan kedua sayapnya, Ia tidak bisa terbang sendiri lagi ke kahyangan.
Apakah kali ini para fansnya mampu membawa Rona kembali ke kahyangan atau Ia harus mulai menerima nasibnya bahwa dia bukan lagi dewi JKT48 yang hidup di kahyangan?
– Dewi yang “Terbuang” dari Kahyangan –
Pada awal pembentukan team K3, Rona (yang juga dikenal dengan nama Ayen) merupakan salah satu member K3 terfavorit manajemen untuk berada di garis depan bersama Yupi dan Naomi.
Terpilihnya Rona sebagai senbatsu di 3 single JKT48 di tahun 2013: ‘Apakah Kau Melihat Mentari Senja?’, ‘Fortune Cookie yang Mencinta’, dan ‘Musim Panas Sounds Good!’, membuat Ia menjadi member generasi 2 yang selalu menjadi senbatsu pada setiap single JKT48 di tahun 2013 (Kecuali single ‘River’ karena semua generasi 2 belum bisa terpilih menjadi senbatsu pada saat itu).
Hanya Rona, Yupi, dan Naomi yang memiliki keberuntungan itu. Salah satu member populer di team K3 lainnya, Ratu Vienny, sempat tidak terpilih menjadi senbatsu di single ‘Fortune Cookie yang Mencinta’. Sisanya? Mereka terpilih tidak lebih dari satu kali sepanjang tahun 2013.
Rona seperti terangkat ke kahyangan, sayap yang telah diberikan kepadanya membuat dia sejajar dengan para dewi JKT48 yang telah berada di kahyangan.
Akan tetapi, apa yang terjadi berikutnya sungguh tidak terduga. Rona sama sekali tidak terpilih menjadi senbatsu di single JKT48 manapun di sepanjang tahun 2014. Malangnya, ia kembali tidak terpilih pada ‘senbatsu sousenkyo’ single ke-6, walau sempat bertengger di posisi 12 pada pengumuman sementara tahap kedua.
Rona seperti menghilang tiba-tiba dari depan panggung yang penuh dengan sorot lampu, jatuh dan terjerembap dengan keras dari kayangan. Sayap yang dulu telah diberikan kepadanya, kini telah lenyap.
– Ace K3, Lady Rocker, dan Kesempatan Kedua –

Rona Anggreani (foto: JKT48FC)
Terpilihnya Rona menjadi favorit manajemen pada awal-awal kemunculan team K3 bukanlah tanpa sebab. Bersama dengan Naomi, Rona menunjukkan performa dan perkembangan di atas rata-rata di bulan-bulan pertama karirnya sebagai team K3. Rona dianggap menjadi salah satu member dengan kemampuan menari dan bernyanyi di atas rata-rata team K3 lainnya pada saat itu, dia adalah ace K3.
Konsistensi ini pun ditunjukkan dengan komitmen dan kerja kerasnya di balik panggung, dimana hal tersebut sempat disebutkan pada salah satu episode ‘#k3poin oshi’ yang menyebutkan bahwa Rona (bersama Natalia) adalah 2 member yang paling rajin dan paling cepat datang ke tempat latihan.
Tidak berhenti sampai di situ, Rona juga memiliki kemampuan yang unik di JKT48, seperti yang tertera di jikoshoukai-nya, Rona memiliki keterampilan bernyanyi selayaknya seorang lady rocker. Mungkin Rona belum mencapai level seorang Sylvia Saartje, Nicky Astria, Mel Shandy, Atiek CB, ataupun Anggun C Sasmi, tetapi potensinya terlihat dengan jelas, Ia bisa menjadi seorang lady rocker. Kemampuan ini Ia tunjukkan pada video berikut dimana Rona membawakan lagu ‘Takut’ yang dahulu dipopulerkan oleh Anggun C. Sasmi.
Rona Anggreani – Skill Performance
Meskipun demikian, sayap itu pun tetap diambil dari dirinya. Rona kembali menjadi manusia biasa tanpa sayap, bukan lagi dewi kahyangan.
Namun, hal itu nampaknya bisa berubah. Kesempatan kedua itu kembali datang dan tentunya tidak akan Ia sia-siakan.
Setelah sepanjang tahun 2014 ‘terbuang’ dari favorit manajemen, Rona akhirnya terpilih kembali menjadi pendamping Andela Yuwono di coupling song fenomenal ‘Ciuman Juga Kidal’. Memang sih, dia bukanlah center dari lagu ini, tapi rupanya ini adalah awal kesempatan kedua yang hinggap kepadanya. Berbekal keunikan yang dia miliki, Rona dipercaya oleh manajemen untuk menyanyi solo di konser ulang tahun ke-3 JKT48 dengan membawakan lagu Nakinagara Hohoende yang bernuansa rock, sejajar dengan dua dewi JKT48 lainnya yang menyanyi solo malam itu, Melody dan Ve.
Arus kesempatan kedua itu rupanya belum berakhir, Rona kembali terpilih menjadi salah satu senbatsu di single pertama JKT48 di tahun 2015. Apakah Ia kembali mendapatkan sayap yang selama ini telah diambil dari dirinya agar dia bisa kembali terbang ke kahyangan?
Kesempatan kedua itu memang kembali Rona dapatkan, tetapi tidak dengan sayap yang hilang tersebut. Rona masih dituntut untuk membuktikannya, apakah dia layak kembali menjadi favorit manajemen, dengan menunjukkannya di single ke-10 kali ini.
Sumber : https://plus.google.com/103528705244533146194/posts/UpRhqBer5Qj