Gunung Slamet memiliki mitos yang menyeramkan. Beredar dari mulut ke mulut sejak jaman dahulu, jika gunung setinggi 3.428 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu meletus dalam skala besar, bisa membelah pulau Jawa menjadi dua bagian.
Menurut cerita, jika Gunung Slamet meletus besar, terbentuk parit besar atau selat yang menyatukan laut selatan dan utara. Cerita ini sudah lama berkembang di warga Banyumas dan sekitarnya.
“Jare wong tua, nek Slamet jeblug gede bisa mbelah pulau Jawa. Soale kan memang secara geografis pas di tengah-tengah laut pantai selatan dan utara (Kata orangtua, kalau Slamet meletus besar bisa membelah pulau Jawa),” ujar Marko, warga Bobosan, Banyumas, Jawa tengah, seperti dikutip merdeka.com, Kamis (11/9).
Mitos ini kemudian dihubung-hubungan dengan ramalan Ki Jayabaya yang menyebut suatu saat Pulau Jawa akan terbelah dua. Entah ramalan atau mitos warga yang lebih dulu, namun kedua hal itu berhubungan satu sama lain.
Pulau Jawa akan terbelah dua dan Gunung Slamet adalah sumbunya. Mitos tersebut jika dihubungkan dengan Gunung Krakatau seolah bukan hal mustahil.
Gunung Krakatau yang terletak di selat Sunda meletus dahsyat pada 27 Agustus 1883 beratus tahun lalu. Akibat letusan tersebut, tercipta awan panas dan gelombang tsunami yang menyebabkan sekitar 36.000 jiwa tewas.
Para peneliti juga menyebut jauh sebelum letusan tahun 1883, Krakatau pernah meletus hebat dan membuat Pulau Jawa dan Sumatera terpisah.
“Warga kita semua tentu berharap Slamet tetap sedia kala, adem ayem, tidak meletus besar seperti kata-kata orang tua dulu. Slamet itu artinya selamat dan menyelamatkan,” harap Warko.
Pemberian nama Slamet sendiri diyakini mengandung doa dan harapan. Gunung Slamet diharapkan tetap membuat warga yang tinggal di lerengnya tetap selamat dan jauh dari mara bahaya.
Sumber: merdeka.com
Post a Comment