Mengenal Bapak Joko Widodo (JOKOWI)


Joko Widodo atau Jokowi (lahir 21 Juni 1961) adalah politikus Indonesia dan Gubernur DKI Jakarta. Ia adalah mantan Walikota Surakarta (Solo) dari tahun 2005 sampai 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi dipilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan kemenangannya mencerminkan dukungan popular untuk seorang pemimpin yang ‘baru’ dan ‘bersih’ daripada gaya politik ‘lama,’ meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun. Ia akan menjabat selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2017.

Popularitas Jokowi telah melambung tinggi sejak pemilihannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden PDI-P sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014 seperti sesuai dengan UU No 42 Tahun 2008 (Pasal 9) yang menyatakan bahwa nominasi calon untuk pemilihan presiden mungkin hanya dapat dilakukan oleh pihak (atau koalisi partai) yang menerima setidaknya 20% dari kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (112 dari 560) atau menang 25% suara populer. Karena menurut survey pencalonan Jokowi dapat melambungkan suara untuk PDI-P, publik berspekulasi bahwa Megawati mengambil keuntungan dari popularitasnya dengan mencalonkan dirinya pada 14 Maret 2014, tiga minggu sebelum pemilihan umum dan dua hari sebelum kampanye

Jokowi terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″ oleh MajalahTempo.Selain itu, berkat kepemimpinan beliau (dan tentunya semua pihak yg membantu), kotaSolo jg banyak meraih penghargaan, di antaranya :

Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah

Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan

Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan

Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum

Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia

- KELEBIHAN JOKOWI

Rendah Hati

Dari seluruh sifat Jokowi yang paling disenangi adalah sikapnya yang rendah hati, ia terlihattidak pernah bicara sinis, ia selalu membungkuk bila bertemu orang, ia menyalami siapa saja,dan ia ‘ngajeni’ (bhs jawa = menghormati) siapapun. Banyak kawan saya di Solo berkata padasaya dan memberikan kesaksian bahwa memang karakter dia begitu, siapa saja dia sapa, dan bertanya kabarnya, ini adalah karakter orang Jawa dari sisi rakyat jelata yang guyub dan tidak memandang jabatan, ia lebih memandang jabatan sebagai ‘Kerja’ bukan status sosial, jadi iatidak merasa lebih dari orang lain.
Tulus
Sikap yang tulus dari seseorang adalah dilihat saja dari caranya bicara, caranya bekerja, biasanyaorang yang tulus bekerja tanpa beban dan tidak direpotkan pada hal-hal yang artifisial, orangyang tulus tidak pernah berpikir macam-macam ‘kerja ya kerja’ ndak usah ada hidden agenda,trik-trik dan segala apapun yang membuat dirinya diuntungkan dan merugikan banyak orang.

Sederhana Dalam Tingkah dan Bicara

Karakter yang paling disukai dari Jokowi bagi jutaan rakyat Indonesia adalah sikapnya yang‘sederhana dalam tingkah dan bicara’. Ia tidak berlebihan, ia tidak sok Nginggris (sok ngomongInggris separuh-separuh) seperti SBY, tidak memakai baju yang amat mahal, ia pakai pakaiansederhana, sepatunya sederhana, tidak pernah pamer kekayaan. Kita sering miris bahwa ditengahrakyat banyak yang lapar banyak pejabat tak tau malu pamer pesta pernikahan besar-besaran, bagaimana perasaan kita bila melihat ada seorang anak kelaparan, ada seorang anak memikuldagangan bakso, atau anak mencari rejeki dengan mengais-ngais sampah, sementara pemimpinnya menikahkan anaknya dengan Pancuran coklat setinggi 5 meter? Dan anak yanglapar itu melihat dari tontonan di teve hanya makan ikan asin dan tahu?, Bagaimana perasaankepemimpinan model beginian?

Tidak Pendendam


Karakter yang disukai Jokowi banyak orang adalah ‘Tidak Pendendam’. Ia tidak pernahmembalas ucapan-ucapan yang merendahkan dirinya bahkan ia merasa setiap ucapan yangmerendahkan adalah berkah Tuhan yang ‘harus’ ia terima saja. Mungkin publik masih banyak ingat tentang ucapan Gubernur Jawa Tengah saat ribut-ribut eks Gudang Es Sari Petodjo di KotaSolo yang mau dibangunken mall tapi Jokowi menolak, lalu Jokowi dibilang “Walikota Goblok”oleh Gubernur Semarang, Jokowi tidak membalas dengan ucapan pedas tapi dengan ucapan yangsantai namun tak dimasukkan ke hati
“Lha, memang saya orang Goblok”
kata Jokowi sambilketawa-ketawa. Dan Jokowi jalan terus dengan keyakinannya, ia tidak mendendam tapi sekaligustak plin plan.
PekerjaKeras
Jokowi adalah Pekerja Keras, Ia tidak Mau Muluk-Muluk, yang Penting Lakukan semua Soaldan Riil. Setiap Langkah Sederhana akan Menghasilkan SesuatuKarakter yang paling menonjol dari Jokowi adalah pekerja keras, ia cepat mematerialkan sesuatudari nggak ada jadi ada dengan kerja kerasnya, cara kerja Jokowi amat mirip dengan Obamadalam soal pemecahan masalah,
‘Selesaikan mulai dari inti persoalannya’
– Jokowi amatefektif soal waktu, ia sedari kecil harus menyelesaikan persoalan dengan cepat, karena setiap persoalan yang ditunda-tunda akan menghabiskan biaya dan energi, sementara ia tau dirinyaorang miskin, jadi harus irit, demikian juga soal kerja.
Komunikatif
Jokowi rupanya sangat memahami ilmu komunikasi, dari sisi ini ketrampilannya yang terbesar adalah cara berdialog dan bernegosiasi. Kalau dilihat dari cara bahasanya, ia memang amat khasSolo, cara bicaranya
‘Ngglenik’
atau akrab tanpa batas kepada lawan bicaranya, ini cara khasrakyat jelata bila sedang kongkow. Jokowi tidak mengasingkan dirinya seperti seorang bangsawan yang sakral ketika bicara dengan masyarakat yang dipimpinnya, ia masuk ke dalamalam pemikiran lawan bicaranya dengan tenggelam dalam alam bawah sadar mereka.
Taktis
Satu sikap yang disukai oleh masyarakat kepada Jokowi adalah kemampuannya dalam berpikir taktis, di satu sisi ia bisa berpikir sosialis yaitu : melakukan tindakan-tindakan kolektif dimanakekayaan negara bisa diarahkan untuk kesejahteraan rakyat banyak. Di satu sisi Jokowi sangattaktis dalam berbisnis, ia amat berotak bisnis, dan otaknya untuk ini amat moncer.
Berbhinneka
Karakter Berbhinneka Jokowi amat disukai jutaan orang Indonesia, Jokowi mengajarkan dalamruang publik dan tata pemerintahan yang rasional tidak baik mengedepankan sentimen identitasseperti agama, suku dan status sosial tapi kedepankanlah prestasi, kedepankanlah nilai-nilaikejujuran dan etika, serta membawa rasionalitas ke dalam tataran perjuangan politik sehinggarakyat diajari dalam memilih ukuran-ukuran rasional-lah yang dikedepankan bukan ukuran-ukuran kuasa Tuhan seperti Agama, Suku dan Status Sosial.

Sumber : AGASETYO MANUHORO

Post a Comment

CodeNirvana
Newer Posts Older Posts
© Copyright Tiyani Kirlam
Kembali Ke Atas