Bagaimana Pembentukan Urine pada Ginjal?

Setiap hari kita selalu mengeluarkan urine melalui aktivitas buang air kecil atau kencing. Mengapa kita mengeluarkan urine? Urine dihasilkan untuk membantu kita membuang zat-zat sisa metabolisme dan racun yang ada di dalam tubuh kita. Urine manusia terdiri dari 90% air dan 10% zat sisa metabolisme seperti urea, asam ureat dan amoniak sebagai sisa perombakan protein, zat warna empedu (bilirubin), macam-macam garam mineral, obat-obatan, hormon serta beberapa zat yang bersifat racun.  Tapi tahukah kalian, bagaimana dan dimana urine terbentuk? Nah, untuk posting kali ini, blog BIO akan mengajak kalian untuk belajar tentang sistem ekskresi pada ginjal.
Ginjal merupakan salah satu organ ekskresi manusia yang mengeluarkan zat sisa berupa urine. Selain sebagai alat ekskresi, ginjal juga berfungsi sebagai alat penyaring darah untuk mengeluarkan sisa metabolisme, mengeluarkan kelebihan garam seperti garam dapur dan sebagai osmoregulator yaitu menjaga keseimbangan air dalam darah dan jaringan.
Ginjal manusia terletak  di dalam rongga perut sebelah kiri dan kanan bagian belakang agak ke atas dekat ruas tulang belakang. Ginjal manusia berwarna merah tua, berbentuk seperti biji kacang dan mempunyai berat kurang lebih 200 gram.
BAGIAN-BAGIAN GINJAL

penampang ginjal manusia
Ginjal terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
1. Kulit ginjal (Korteks)
Pada bagian kulit ginjal terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron. Setiap nefron tersusun atas badan malpighi dan saluran panjang (tubula) yang menggulung.Badan malpighi tersusun atas glomerolus dan simpai Bowman.
2. Sumsum ginjal (Medulla)
Sumsum ginjal merupakan lapisan dalam ginjal terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut (piramid)
3. Rongga ginjal (Pelvis)
Merupakan tempat penampungan urine yang kemudian menyalurkannya ke ureter.
PROSES PEMBENTUKAN URINE
Terbentuknya urine dapat terjadi melalui proses penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi) dan penambahan zat yang tidak diperlukan (augmentasi).
1. Penyaringan (Filtrasi )
Plasma darah dan zat terlarut di dalamnya disaring oleh glomerolus yang terdapat pada badan malpighi. Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerolus atau urine primer. Urine primer hasil penyaringan kemudian masuk ke dalam simpai Bowman.
2. Penyerapan Kembali (Reabsorbsi)
Proses ini terjadi pada tubulus kontortus proksimal. Zat yang terdapat pada filtrat glomerolus yang masih diperlukan oleh tubuh seperti asam amino, glukosa dan garam-garam diserap kembali. Setelah terjadireabsorbsi akan dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) yang sudah tidak mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Urine sekunder ini mengandung kadar urea yang sangat tinggi.
3. Penambahan Zat yang tidak diperlukan (Augmentasi)
Augmentasi merupakan proses penambahan zat sisa antara lain urea yang sudah tidak dimanfaatkan oleh tubuh. Proses ini terjadi pada tubulus kontortus distal. Hasil dari augmentasi adalah urine sesungguhnya. Urine ini kemudian dikumpulkan melalui tubula kolektiva ke pelvis (rongga ginjal), dialirkan ke ureter dan ditampung di kandung kemih serta dikeluarkan melalui uretra saat kita buang air kecil.
Hormat saya : Sukasains.com

Post a Comment

CodeNirvana
Newer Posts Older Posts
© Copyright Tiyani Kirlam
Kembali Ke Atas